BPBD Cimahi Gelar Sosialisasi Potensi Bencana

CIMAHI - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Cimahi melakukan sosialisasi terkait mitigasi potensi bencana diwilayah Kota Cimahi menghadapi peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Sosialisasi mitigasi kebencanaan ini difokuskan lebih ke bencana yang kerap terjadi di Kota Cimahi di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Cimahi, Rezza Rivalsyah Harahap, mengatakan sosialisasi mitigasi ini disiapkan menghadapi peralihan musim.

"Siaga darurat kemarau akan berakhir 31 Oktober. Kita akan menghadapi potensi bencana musim hujan. Misalnya bencana longsor, kami mengingatkan lagi masyarakat, apalagi yang sudah terdampak," ujar Rezza saat ditemui di sela kegiatan sosialisasi potensi bencana di Villa Neglasari, Kota Cimahi, baru-baru ini.

Berdasarkan data yang dimilikinya, wilayah Kota Cimahi yang rawan Longsor berada di wilayah Citeureup, Cipageran, Pasir Kaliki, dan wilayah utara Cimahi lainnya serta Cimahi Selatan yaitu Cireundeu.

Menurut Rezza bahwa peralihan musim kemarau ke musim penghujan mengakibatkan kondisi tanah yang rawan terjadi longsor di Cimahi.

"Ternyata tanah Cimahi bekas letupan gunung berapi, kekuatannya beda dengan daerah lain yang bukan dari gunung meletus. Kalau kemarau tanahnya renggang, kalau musim hujan potensi longsornya besar karena terisi air," ujarnya.

Selain itu, di wilayah Cimahi Selatan yang sering terjadi bencana banjir dan banjir bandang, khususnya di daerah Melong.
Sosialisasi ini pun diikuti dari PVMBG, DPKP Kota Cimahi, melibatkan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) yang di dalamnya terdiri dari masyarakat, relawan, dan Tagana.

Rezza menambahkan pihaknya pun meminta bantuan masyarakat terkait informasi di wilayah atau spot rawan bencana khususnya di Kota Cimahi, agar kejadian tersebut tidak memakan korban nyawa.
"Relawan dari tiap kelurahan disiagakan menghadapi musim hujan ini. Masyarakat juga bisa melaporkan kalau di wilayahnya ada kekhawatiran terjadi bencana hidrometeorologi," ucapnya.

Rezza menambahkan tahun depan, pihaknya akan menyiapkan pusat data informasi (Pusdatin) berupa media sosial.
"Belum beroperasi tapi sudah disiapkan. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa diakses masyarakat dengan data kejadian yang terinventarisir semuanya," ujarnya.